Sampai kapan akal harus selalu dikotori dengan kotoran dunia.Sampai kapan hati harus di kotori dengan limbah angkara.Mengapa raga hina ini selalu terseret arus durjana...dan mengapa jiwa ini selalu terjerumus ke lembah nista...Kehendak sang Kuasakah..??Atau memang aku yang rapuh dan tidak berdaya..??Tergilas roda-roda angkara murka.Terhimpit hawa yang selalu menerjang bagai bebatuan gunung raksasa.Terkesima oleh senyuman nafsu yang penuh pesona...
Aku hanya bisa mendesah,namun tetap tak berdaya.Menyesal tapi tak berbuat apa-apa.Menangis tapi tetap berbuat nista.
Aku ingin bertobat,tapi syetan selalu hinggap di dada.Apakah masih pantas,aku disebut seorang hamba..??
Namun dengan bekal harapan yang tak pernah sirna,ku ucap do'a....
Ya Allah...terimalah tobat hambaMU yang kecil dan tak berdaya ini...
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bait di atas adalah sebentuk keresahan seorang manusia,yang jiwanya seolah selalu tak berdaya menghindar dari berbuat dosa dan kesalahan.Jiwa yang selalu ingin meronta dan terbebas,namun kembali dan kembali pada kesalahan hingga penyesalan diakhirnya.
Hal seperti itu sepertinya sering terjadi dalam diri kita.Setiap kali kita melakukan dosa dan kesalahan,yang lebih seringnya karena hawa nafsu dan kelalaian.Bukan karena kebodohan atau minimnya pengetahuan.Bukan pula karena kita tidak tahu.Karena sebenarnya kita telah tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh kita lakukan.Kita terus melakukan kesalahan dan dosa.Belum bertobat atas dosa-dosa sebelumnya sudah melakukan lagi dosa-dosa lagi yang baru.Atau kalaupun ada sebersit penyesalan,diri tetap kembali pada kesalahan yang sama.Saking "biasanya" hal ini,kata tobat pun diplesetkan menjadi tomat,alias tobat lalu kumat.Astaghfirullahhal adzim....
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikn jiwa itu,dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya" (QS.Asy-Syam 91:9-10)
TRILOGY TOBAT
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengemukakan 22 akibat yang akan menimpa diri kita karena bermaksiat,yaitu :
~ Menghalangi diri dari ilmu pengetahuan
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengemukakan 22 akibat yang akan menimpa diri kita karena bermaksiat,yaitu :
~ Menghalangi diri dari ilmu pengetahuan
~ Menghalangi rezeki
~ Membuat kita berjarak dengan Allah
~Membuat kita berjarak dengan orang-orang baik
~ Menyebabkan sulit urusan kita
~ Melemahkan hati dan badan
~ Terhalang untuk taat
~ Memperpendek umur dan menghapus keberkahan
~ Maksiat menumbuhkan maksiat lain
~ Mematikan bisikan hati nurani
~ Hati akan melihat maksiat begitu indah
~ Mjd. pewaris ummat yang pernah di azab AllahSwt
~ Menimbulkan dan mewariskan kehinaan
~ Merusak akal kita
~ Menutup hati
~ Mendapat laknat Rasulullah Saw
~ Menghalangi syafa'at Rasulullah Saw dan Malaikat
~ Melenyapkan rasa malu
~ Memalingkan perhatian Allah Swt atas diri kita
~ Melenyapkan nikmat dan mendatangkan azab
~ Memalingkan diri kita dari sikap istiqamah
Begitu bahayanya jiwa yang rapuh,lalai,dan berulangkali bermaksiat,hendaknya menjadikan waspada agar tidak berbuat maksiat sekecil apapun,dan bersegera menyongsong ampunan dengan bertobat."TAUBATAN NASUHA",tobat yang bersungguh-sungguh.
"DAN BERSEGERALAH KAMU KEPADA AMPUNAN DARI TUHANMU DAN KEPADA SURGA YANG LUASNYA SELUAS LANGIT DAN BUMI"(QS Al Imran : 133)
Taubatan nasuha,tobat yang bersungguh-sungguh memuat 3 prinsip dasar ,diantaranya :
1. MENYESAL
Adanya penyesalan atas kesalahan yang di perbuat.Penyesalan setelah berbicara kotor,penyesalan ketika mata melihat kemaksiatan,penyesalan ketika menyakiti orang lain.Karena orang yang tidak menyesal tidak termasuk bertaubat.Dengan air-mata dan menggigilnya perasaan,merupakan ekspresi dan penyesalan yang mendalam.
2.MINTA AMPUN KEPADA ALLAH SWT
Minta ampun kepada Allah Swt dilakukan dengan istighfar.Istighfar disini lebih pada istighfar lisan dan hati
3.GIGIH UNTUK TIDAK MENGULANGI
Setelah kita merasa menyesal,kemudian memohon ampunan dengan penuh kesungguhan maka langkah selanjutnya adalah tidak mengulangi lagi perbuatan dosa.Jangankan melakukan,berfikir kearah sana saja tidak boleh.Ditambah dengan meminimalisir kesempatan,karena jika kesempatan ada,niat ada,maka akan berjumpa pada satu titik DOSA.Maka segera jauhkanlah semua prasarana yang berpeluang membuat kita bermaksiat.
SEMOGA...
Wallahu'alam bishawab...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar