Minggu, 27 Mei 2012

Keberkahan

Akhir kalimat dalam Surat At Thalaaq ayat 2 ;
" Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah,niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar"
Ayat 3 :
" Dan memberinya rezki dari arah yang tiada di sangka-sangkanya.
Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah,niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang di kehendaki)-Nya.
Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu"

Dalam ayat lain Allah Subhanahu wata'ala berfirman:
" Seandainya penduduk negeri itu semuanya beriman kepada Allah dan bertaqwa pasti Kami bukakan untuk mereka keberkahan dari langit dan dari bumi"

Maka jikalau di Indonesia tidak bisa seperti yang di maksud dalam ayat tersebut,bukan salah AlQur'an,melainkan umatnya (penduduknya) yang tidak sepenuhnya BERIMAN dan BERTAQWA serta BERSYUKUR kepada Allah subhanahu wata'ala.

Jadi...
KEBERKAHAN itu akan di capai apabila kita punya iman,taqwa dan syukur kepada Allah subhanahu wata'ala.

Namun...
Bentuk Syukur yang sesungguhnya di wujudkan dalam 3 hal :
1.Dengan LISAN, mengucapkan HAMDALAH (Alhamdulillah)
2.Dengan BADAN,yaitu beramal-shalih,yaitu amal yang menghasilkan nilai tambah dunia maupun akhirat.
3.Dengan HARTA,yaitu berbagi rezki (harta) kepada sesama.

Insyaallah...keberkahan akan mendatangi kita,jika kita rela dan ikhlas berbagi kepada sesama...
Allahuma inna nas-aluka imanan kamilan
Wayaqinan shodiqon,warizqon wasi'an.....
Aamiin...

Sabtu, 26 Mei 2012

Yaa Ummati...Ashalatt

Di saat Nabi Muhammad dicabut nyawanya dari jempol hingga lutut (dengkul) keluar kalimat " Ummatii.......
Ummatii......Ummati....(UmmatKU)"
Selanjutnya kalimat yang kedua,saat di cabut nyawanya dari lutut hingga puser " Ashalat.....Ashalat.......
Ashalatt....(Shalat)"
Dan kalimat terakhir,saat nyawanya di cabut dari puser hingga ubun-ubun " Alaikum bisshalat......
alaikum bisshalat....(WAJIB ATASMU SHALAT)"

Marilah kita shalat...
sebelum kita tak berdaya dan
sanak saudara yang men-shalatkan jasad kita...

Roda berputar

Ibarat roda yang berputar...ibarat siang dan malam...beginilah kehidupan berputar dan berganti terus...
Tidak mungkin kita hidup selalu di atas atau dibawah terus,tidak mungkin kita hidup dalam nuansa terang terus,tidak ada!  Pasti ada dimana suasananya buram atau bahkan gelap.
Lalui saja dengan ikhlas,lalui saja dengan lapang,toh ketika malam datang kita juga bisa menikmati sang bulan dan bintang gemerlap indah menghiasi langit yang hitam,dan kita juga punya harapan bahwa esok fajar kan datang menjelang,lalu siang yang terang pasti datang..
Bila sudah menyadari hal ini,mestinya kita tidak jadi manusia yang gampang bersedih,marah,kecewa apalagi berputus asa.Kehidupan bukan kita yang punya,bukan kita yang mengendalikan.Makanya kehidupan sering berjalan berlawanan arah dan bertolak belakang dengan yang kita inginkan.
Kehidupan ini bukan kita yang mengatur.Jadi serahkan saja kepada Allah yang Maha Mengatur.
Bila gagal sebab kita yang salah,mohon ampunlah  kita.
Bila gagal,sebab kegagalan adalah ujian,hendaknya kita memohon keselamatan.
                                                                               
 Hanya Allah Yang Maha memegang segala urusan.
Penggiliran roda kehidupan kadang tidak bisa kita tolak,hadapi kenyataan dan berserah kepada Allah Swt adalah langkah yang terbaik.Betapapun beratnya penderitaan dan sulitnya kesulitan,pasti ia akan berujung.
Hilangkan kecemasan,hilangkan kekhawatiran dan buanglah keputus-asaan.
Allah Ya Maalikul Mulki
Ya Muqtadir
Ya Syakuur
Marilah bersyukur

Minggu, 20 Mei 2012

Pilihan atau Suratan

Seorang anak terlahir
karena buah cinta kedua orangtua
Mereka tersenyum bahagia
tatkala mendengar tangis pertama sang buah hati
Senyuman penuh do'a dan harapan
Titipan sang Illahi Rabbi tlah di pangkuan
.......
Waktu berjalan tak kenal lelah..
terus melaju meninggalkan manusia dengan
sejuta cerita dan liku kehidupan
.......
Suatu cerita kehidupan yang t'lah lekat tertulis
dan harus terjalani
Sepasang suami-isteri yang harusnya bersama
mengarungi lembah dan gunung kehidupan
akhirnya berpisah juga......bercerai.....
mencari dan menjalani cerita kehidupan yang lain
.......
Anak tercinta...buah dari cinta...
entah kepada siapa harus bersandar
kepada ayah atau ibu???
karena harus ada pilihan di antara keduanya
karena keduanya tak mungkin bersama lagi
Bukan pilihan yang menyenangkan
.......
Lalu...
Bijakkah jika manusia memvonis anak malang itu?
anak yang harus menerima suratan itu
belum tentu akan mengulang kesalahan orangtuanya
belum tentu dia membawa cerita yang sama
seperti kedua orangtuanya

Mohon.. jangan di samakan alur hidupnya
dengan orangtuanya
karena setiap jiwa membawa suratannya
sendiri dan masing-masing
Jangan bedakan dia dengan yang lain
derajat kita sama di Mata Allah Swt
....

Bukan pilihannya jika harus menjalani
hidup gersang kasih-sayang orangtua....

karena suratanNYA dia harus menerima
pahit empedu perjalanan hidup di dunia

sayangi dia
peduli dia
......
manusia tak berhak memvonis sesama
.....
suratan hidup...tertulis rapi...
dan hanya Allah Swt yang menentukan
 .....
Harusnya.....limpahkanlah kasih kepadanya
pandanglah dia.... tanpa menoleh kebelakangnya

Dia adalah dia...
Janganlah selalu berpepatah:
"buah jatuh tak jauh dari pohonnya"
BELUM TENTU....

Allahu'alam bii syawab