Seorang anak terlahir
karena buah cinta kedua orangtua
Mereka tersenyum bahagia
tatkala mendengar tangis pertama sang buah hati
Senyuman penuh do'a dan harapan
Titipan sang Illahi Rabbi tlah di pangkuan
.......
Waktu berjalan tak kenal lelah..terus melaju meninggalkan manusia dengan
sejuta cerita dan liku kehidupan
.......
Suatu cerita kehidupan yang t'lah lekat tertulis
dan harus terjalani
Sepasang suami-isteri yang harusnya bersama
mengarungi lembah dan gunung kehidupan
akhirnya berpisah juga......bercerai.....
mencari dan menjalani cerita kehidupan yang lain
.......
Anak tercinta...buah dari cinta...
entah kepada siapa harus bersandar
kepada ayah atau ibu???
karena harus ada pilihan di antara keduanya
karena keduanya tak mungkin bersama lagi
Bukan pilihan yang menyenangkan
.......
Lalu...
Bijakkah jika manusia memvonis anak malang itu?
anak yang harus menerima suratan itu
belum tentu akan mengulang kesalahan orangtuanya
belum tentu dia membawa cerita yang sama
seperti kedua orangtuanya
Mohon.. jangan di samakan alur hidupnya
dengan orangtuanya
karena setiap jiwa membawa suratannya
sendiri dan masing-masing
Jangan bedakan dia dengan yang lain
derajat kita sama di Mata Allah Swt
....
Bukan pilihannya jika harus menjalani
hidup gersang kasih-sayang orangtua....
karena suratanNYA dia harus menerima
pahit empedu perjalanan hidup di dunia
sayangi dia
peduli dia
......
manusia tak berhak memvonis sesama
.....
suratan hidup...tertulis rapi...
dan hanya Allah Swt yang menentukan
manusia tak berhak memvonis sesama
.....
suratan hidup...tertulis rapi...
dan hanya Allah Swt yang menentukan
.....
Harusnya.....limpahkanlah kasih kepadanya
pandanglah dia.... tanpa menoleh kebelakangnya
Dia adalah dia...
Janganlah selalu berpepatah:
"buah jatuh tak jauh dari pohonnya"
BELUM TENTU....
Allahu'alam bii syawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar